Ahad 31 Aug 2014 18:23 WIB

Mural ini Memecah Warga Kota Melbourne

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sebuah karya mural yang dipajang di perempatan Jalan Brunswick dan Jalan Leicester di daerah Fitzroy, Melbourne, Australia, memicu kontroversi. Sebagian warga menilainya tidak pantas dan sebagian lainnya menyatakan menyukai gambar tersebut.

Pemerintah Kota Yarra memesan mural ini kepada kelompok seniman Sofles, Smug and Adnate dengan harga Rp 25 juta. Karya tersebut menggambarkan pria perokok yang memegang botol bir di tangan kanannya dan sepotong kue pie di tangan kirinya.

Namun, seorang warga bernama Leah menyatakan, ia kaget saat melihat karya tersebut. "Saya tidak menyukainya," ujarnya kepada ABC. "Saya ragu apakah karya ini memiliki pesan yang tepat untuk warga Fitzroy," tambah Leah.

Menurut dia, mural sebelumnya di tempat yang sama lebih disukai dan tidak memicu kontroversi. "Mural sebelumnya lebih indah, dan banyak orang lewat yang berhenti untuk berfoto," jelasnya.

Menurut Pemerintah Kota Yarra mural sebelumnya telah dicorat-coret sehingga perlu diganti. Namun demikian, pihak pemkot mengakui menerima sejumlah keluhan atas mural baru itu, dan masih mempertimbangkan semua masukan dari warga.

Dijelaskan, umumnya keluhan yang masuk lebih pada merek bir yang tampak jelas di mural tersebut.

Wali Kota Yarra,  Jackie Fristacky, menyatakan sebenarnya mural ini mendapat respon luas di sosial media dan banyak orang yang kemudian datang ke lokasi untuk melihat langsung. "Saya menilai karya ini dikerjakan secara profesional, dan dengan anggaran yang tak seberapa," jelasnya.

"Karya ini tidak menghina siapa-siapa, hanya berupa sindiran tentang orang mabuk, perokok dan pemakan pie," tutur Wali Kota Fristacky.

"Mungkin kontroversial, namun memang begitulah kondisi Kota Yarra," tambahnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement