REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA – Badan Pengungsi PBB menyebutkan lebih dari tiga juta warga Suriah kini dilaporkan sebagai pengungsi. Pasalnya, krisis di Suriah kini semakin memburuk. 

UNHCR mengatakan Suriah kini menjadi darurat kemanusiaan terbesar. Hampir setengah warga Suriah dilaporkan melarikan diri dari rumah mereka. Mayoritas dari pengungsi telah mengungsi ke negara tetangga Suriah seperti di Lebanon. 

Sedangkan, lebih dari 190 ribu warga tercatat tewas di Suriah dalam perang sipil selama tiga tahun ini. UNHCR mengatakan satu dari delapan warga Suriah telah melarikan diri ke perbatasan. Lebih dari 6.5 juta warga mengungsi di dalam Suriah dan kebanyakan merupakan anak-anak. 

Jumlah warga Suriah yang mengungsi dilaporkan telah melonjak dari dua juta warga pada setahun yang lalu. Sejumlah keluarga yang tiba di tempat pengungsian di negara tetangga harus hidup penuh ketakutan dan sejumlah warga mengungsi dari desa ke desa di dalam Suriah selama setahun. 

Badan PBB mengatakan perjalanan ke luar Suriah menjadi lebih keras dan banyak warga yang terpaksa harus menyogok ke kelompok bersenjata. Berdasarkan data UNHCR, sebanyak 1,175,504 warga Suriah mengungsi di Lebanon, 832,508 di Turkey, 613,252 di Yordania, 215,369 di Iraq, 139,090 di Mesir, 23,367 di Afrika Utara, dan 6.5 juta lainnya mengungsi di dalam Suriah. 

Sejumlah tetangga Suriah pun memperingatkan ratusan ribu warga Suriah telah mencari tempat pengungsian di negara mereka. “Krisis Suriah menjadi darurat kemanusiaan terbesar di era kita, namun dunia gagal memenuhi kebutuhan pengungsi dan negara yang menampung mereka,” kata Antonio Guterres, komisioner tinggi PBB untuk pengungsi. “Respon terhadap krisis Suriah banyak sekali, tetapi kenyataan pahitnya kita gagal memberikan apa yang dibutuhkan,” tambahnya. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika