REPUBLIKA.CO.ID,BALI -- Sekjen PBB Ban Ki-moon mengecam tindakan brutal ISIS di utara Irak. Ia pun menyampaikan rasa prihatinnya terhadap situasi di Irak saat menghadiri acara UNAOC di Bali.
"Semua keyakinan menjunjung tinggi perdamaian dan tolerasi," katanya, seperti dilansir dari Middle East Online. "Itulah mengapa saya sangat terkejut dengan laporan dari Irak tentang kebrutalan ISIS terhadap warga sipil," tambahnya.
"Seluruh komunitas yang telah tinggal di utara Irak selama beberapa generasi pun kini terusir atau menghadapi ancaman pembunuhan hanya karena keyakinan yang mereka anut," kata Ban.
Ban mengatakan komunitas-komunitas tersebut seharusnya tidak mendapatkan ancaman hanya karena alasan keyakinan mereka dan asal mereka. Pada pekan ini, kepala HAM PBB Navi Pillay mengatakan pembunuhan terhadap kelompok minoritas di Irak merupakan kejahatan kemanusiaan.
Lanjutnya, kelompok minoritas tersebut termasuk warga Kristen, Yazidi, Shabaks, Turkomen, Kakae, dan Sabaean. Kelompok radikal ISIS telah merebut sejumlah kota di Irak dan Suriah. Mereka pun telah mendirikan negara Islam.
ISIS juga dituduh melakukan pembantaian di Suriah. Kelompok ini juga telah memenggal jurnalis AS James Foley yang telah diculik di Suriah pada 2012 silam.