REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pentagon menuduh Rusia terus meningkatkan kegiatan di sepanjang perbatasannya dengan Ukraina dan telah memindahkan sistem senjata canggih ke dalam negeri itu. Juru bicara Pentagon, John Kirby mengutarakan hal itu kepada wartawan Jumat (29/8). Menurut Kirby pasukan militer Rusia adalah bagian dari gerakan itu.
Pasukan Rusia "memfasilitasi gerakan tersebut lalu membantu kaum separatis menggunakan sistem itu, jika bukan menggunakannya sendiri dalam mendukung kaum separatis", katanya.
Ia menambahkan bahwa "kami percaya itu telah membantu meningkatkan keinginan Moskow untuk meningkatkan upaya ini". Kirby menyebut tindakan Rusia sebagai "penguatan" prilaku yang telah diperlihatkan Kremlin selama berbulan.
"Kami terus mencari cara untuk kembali meyakinkan mitra dan sekutu NATO, dan kami terus menyeru Rusia agar menarik pasukannya dari mengehntikan peningkatan ketegangan di sana", tambah juru bicara itu, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Sabtu pagi.
Tuduhan tersebut dilontarkan sehari setelah Dewan Keamanan PBB memperingatkan mengenai peningkatan berbahaya krisis Ukraina sementara kelompok bersenjata tidak sah di Ukrairan "dilaporkan meningkatkan kegiatan mereka selama dua hari belakangan".
Namun Rusia membantah laporan itu dan menuduh Kiev berusaha merusak semua kesepakatan politik mengenai penyelesaian krisis di Ukraina.