Sabtu 30 Aug 2014 08:30 WIB

ISIS Suburkan Islamophobia di Barat

Rep: Elba Damhuri/ Red: Yudha Manggala P Putra
Demonstrasi anti ISIS
Foto: EPA
Demonstrasi anti ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dinilai makin menyuburkan Islamophobia di negara-negara Barat. Hal ini terbukti semakin meningkatnya tindak rasialis dan kekerasan terhadap umat Islam di beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat (AS).

"Kecurigaan masyarakat di Kanada, India, AS, dan Eropa terhadap Islam makin tinggi dan memburuk," kata pengamat politik Timur Tengah Sunny Hundal seperti dikutip Aljazeera, Jumat (29/8).

Aksi para pejuang ISIS telah melahirkan benih-benih kebencian terhadap Islam makin tumbuh. Di Inggris, misalnya, kekerasan dan penghinaan verbal terhadap umat Islam terus terjadi dan statistiknya cenderung naik.

Kebanyakan yang menjadi korban serangan rasialis ini adalah perempuan Muslim berhijab. Telegraph menulis sejak awal tahun 2014 ini telah terjadi peningkatan serangan terhadap Islam di London dan beberapa kota lainnya di Inggris.

Kebencian warga AS terhadap Islam dilaporkan meningkat setelah dipenggalnya kepala James Foley, wartawan AS, oleh ISIS. Ditambah lagi pengakuan-pengakuan Muslim Barat atas kehendak mereka memilih bergabung dengan ISIS semakin membuat Islamophobia lebih kuat lagi.

Sunny mengatakan ISIS memang tidak mewakili Islam tetapi telah memberikan warna berbeda tentang Islam. ISIS telah menebar ancaman yang sesungguhnya berakibat besar bagi umat Islam, tidak hanya di Timur Tengah tetapi di negara-negara lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement