Sabtu 30 Aug 2014 20:49 WIB

Pemberontak Lawan Pemberontak, Satu Pesawat Tempur Tertembak di Libya

Libya
Foto: [ist]
Libya

REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI -- Para petempur kelompok garis keras Libya Jumat mengatakan mereka menembak jatuh pesawat milik pasukan seorang jenderal pembangkang, tetapi satu sumber dekat dengan petugas mengatakan pesawat tersebut jatuh karena gangguan teknis.

Pesawat militer jatuh di Al-Baida di Libya timur setelah melakukan serangan udara menargetkan pejuang Islam di Derna di jauh timur, kata juru bicara Jenderal Khalifa Haftar.

Berbicara tanpa bersedia namanya disebutkan, sumber itu mengatakan kecelakaan itu terjadi karena kesalahan "teknis", dan menambahkan bahwa pilot tewas.

Tetapi kelompok jihad Ansar al-Sharia, yang diklasifikasikan Washington sebagai "organisasi teroris" mengatakan di jaringan sosial, bahwa kelompok militan yang menembakkan rudal ke pesawat itu.

Klaim ini tidak bisa dikonfirmasikan secara independen.

Haftar pada Mei melancarkan serangan yang dijuluki "Operation Dignity" terhadap kelompok Islamis garis keras di Benghazi, kota kedua Libya dan tempat kelahiran pemberontakan 2011 yang menggulingkan diktator Moamer Gaddafi.

Ansar al-Syariah berbasis di Benghazi dan dikatakan telah mengontrol 80 persen kota.

Libya telah meluncur ke dalam kekacauan sejak Gaddafi digulingkan dan dibunuh tiga tahun lalu, saat otoritas interim yang diperangi menghadapi milisi-milisi kuat yang berjuang untuk menggulingkan diktator veteran itu.

Akhir pekan lalu, para pejuang Islam merebut bandara Tripoli setelah berpekan-pekan pertempuran sengit dengan lawan nasionalis.

Dan krisis telah lebih diperdalam dengan faksi dukungan perdana menteri dan pihak parlemen yang bersaingan.

Pada Rabu, 15-anggota Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat mengadopsi resolusi untuk gencatan senjata segera di negara Afrika Utara yang kaya minyak itu dan memperketat embargo senjata.

Dewan juga bergerak untuk menjatuhkan sanksi terhadap milisi dan pendukung politik mereka, di tengah meningkatnya alarm bahwa perang saudara besar-besaran bisa meletus di Libya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement