Ahad 31 Aug 2014 10:21 WIB

Rekonstruksi Gaza Butuh Waktu 20 Tahun

Reruntuhan bangunan akibat serangan Israel di Gaza, Palestina.
Foto: Reuters
Reruntuhan bangunan akibat serangan Israel di Gaza, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA --  Organisasi internasional  yang terlibat dalam penilaian rekonstruksi di Gaza, Palestina, menyebut butuh 20 tahun untuk membangun kembali kota tersebut usai serangan Israel berakhir. Faktor pembatasan dan blokade menjadi perhitungan lembaga tersebut.

Benar saja, Isreal rupanya tidak senang dengan keberadaan Hamas di Gaza. Ini bisa dilihat dari sikap PM Israel Benjamin Netanyahu yang enggak kembali berdialog dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas juka otoritas Palestina masih berhubungan dengan Hamas.

Clustur Shelter, demikian organisasi tersebut, menambahkan kompeksitas itu membuat rekonstruksi secara keseluruhan Gaza akan menelan biaya 6 miliar dolar AS. Lagi-lagi, perhitungannya barang-barang yang dibutuhkan harus diimpor dari Israel atau Mesir. Sejauh ini, Mesir belum menyetujui hal ini.

Dalam laporannya yang dikeluarkan Jumat malam, Shelter Cluster mengatakan 17.000 unit rumah Gaza hancur atau rusak parah selama perang musim panas ini. Sekitar 5.000 unit masih membutuhkan pekerjaan setelah kerusakan berkelanjutan dalam kampanye militer sebelumnya. Selain itu, ia mengatakan, Gaza mengalami defisit perumahan 75.000 unit.

Cluster mengatakan penilaian 20 tahun yang didasarkan pada kapasitas utama Israel-Gaza kargo persimpangan untuk menangani 100 truk bahan bangunan sehari-hari.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement