Senin 01 Sep 2014 04:27 WIB

Cameron Larang Militan Inggris Kembali

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: M Akbar
David Cameron
Foto: reuters
David Cameron

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Para militan asal Inggris yang ikut bertempur di Irak dan Suriah terancam tak dapat kembali ke negara asalnya. Pasalnya, pemerintah Inggris kini tengah mempertimbangkan rencana pelarangan ini. Dilaporkan, Perdana Menteri David Cameron tengah mempertimbangkan sejumlah langkah menghadapi ancaman ISIS.

"Pemerintah tengah mempertimbangkan sejumlah langkah guna menjaga keamanan negara dalam menghadapi ancaman kelompok ekstrimis yang semakin meningkat. Rencana tersebut termasuk mempersulit para militan asing untuk ke luar negeri dengan mempermudah cara penahanan paspor mereka," katanya.

"Kami juga melarang warga Inggris yang akan kembali jika mereka diduga bagian dari kelompok teroris di luar negeri," tambahnya.

Dilansir dari BBC, meskipun warga Inggris yang diduga terlibat dalam aksi terorisme masih diakui sebagai warga negara Inggris, namun mereka tidak dapat kembali ke negaranya.

Diperkirakan, sekitar 500 warga Inggris ikut bertempur di Suriah. Meskipun begitu, para menteri mengaku tidak mengetahui jumlah pastinya.

Sedangkan, jumlah warga yang ditahan di Inggris karena terlibat dalam aktivitas Suriah sebanyak 69 orang. Dalam pernyataannya, Cameron juga akan mengumumkan rencananya untuk menahan paspor terduga teroris yang akan ke luar negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement