Senin 01 Sep 2014 05:53 WIB

WHO: Ebola di Senegal Jadi Prioritas Utama

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: M Akbar
WHO menyatakan hingga saat ini ebola merenggut 1.427 korban jiwa dari 2.600 kasus yang ditemukan.
Foto: Reuters
WHO menyatakan hingga saat ini ebola merenggut 1.427 korban jiwa dari 2.600 kasus yang ditemukan.

REPUBLIKA.CO.ID, DAKAR -- WHO mengatakan upaya menghentikan Ebola di Senegal menjadi darurat prioritas utama. Sementara itu, pemerintah setempat masih melacak warga yang melakukan kontak dengan murid Guinea yang dinyatakan positif menderita Ebola di Dakar.

Dalam pernyataannya, WHO mengatakan Senegal sangat membutuhkan dukungan dan pasokan medis bagi para pekerja kesehatan. "Kebutuhan mereka akan segera diberikan," kata WHO, seperti dilansir dari Associated Press.

Setelah terjangkit Ebola, Senegal telah menutup perbatasannya dengan Guinea. Negara ini juga melarang perjalanan baik dari udara dan laut dari Sierra Leone dan Liberia. Langkah ini diambil guna mencegah masuknya penyakit ini.

Para petugas kesehatan merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap penyakit ini. Menurut WHO, sebanyak 240 petugas kesehatan telah tertular penyakit ini dan lebih dari setengah penderita telah meninggal.

Sementara itu, di Sierra Leone, para pejabat mengatakan telah mencegah adanya aksi mogok yang dilakukan oleh para petugas di pusat perawatan Ebola di timur negara tersebut. "Perlengkapan pelindung telah dikirim kepada para petugas kesehatan dan diberikan tunjangan insentif bulanan yang akan dibayarkan pada Senin," kata juru bicara kesehatan Sidie Yahya Tunis.

Pada Jumat, Presiden Sierra Leone Ernest Bai Koroma juga telah mengganti Menteri Kesehatan Miatta Kargbo dengan menunjuk Abu Bakarr Fotanah. Langkah ini dilakukan untuk menghentikan mewabahnya virus ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement