Senin 01 Sep 2014 05:30 WIB

Seribu Hektare Wilayah Palestina Dicaplok Israel

Rep: c92/ Red: Erdy Nasrul
Serdadu Israel saat melakukan penggeledahan di sejumlah tempat di Tepi Barat, Palestina.
Foto: AP/Mohammed Ballas
Serdadu Israel saat melakukan penggeledahan di sejumlah tempat di Tepi Barat, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, Israel Ambil Alih 1.000 Hektar Wilayah Tepi Barat

WEST BANK - Israel tak hanya meminta negara Arab melucuti persenjataan Hamas dengan alasan membangun kembali Gaza. Negara ini telah mengambil alih kawasan seluas 1.000 ha kawasan Tepi Barat. Pengambilalihan ini dilakukan untuk memperlancar pembangunan sebuah pemukiman Yahudi baru.

The National Post melansir, pasukan militer Israel membuat pernyataan ini setelah ada surat perintah dari pemerintah. Dikatakan bahwa langkah ini diambil di akhir masa operasi militer untuk mencari tiga remaja Israel yang disiksa dan dibunuh Hamas.

Tanah yang diambil alih terletak di Gush Etzion. Daerah ini terletak dekat Jerusalem. Di tempat inilah, menurut Israel, ketiga remaja dikabarkan disiksa. Israel berharap dapat mempertahankan wilayah tersebut walau ada perjanjian apapun dengan Palestina di masa mendatang.

Sementara itu New York Times melaporkan rencana ini ditentang oleh kelompok rakyat Israel yang menamakan diri Peace Now. Mereka mengatakan ini adalah pengambilalihan terluas selama beberapa dekade. Ini akan membuat perubahan dramatis dalam peta wilayah Tepi Barat.

Sementara itu, pemimpin di dekat kota Surif, Ahmad Lafi mengatakan tanah tersebut milik rakyat Palestina. Ia mengatakan pasukan bersenjata Israel dan para personelnya tiba di kota tersebut Ahad pagi kemarin. Mereka mengatakan telah menguasai tanah yang kini ditanami zaitun dan pepohonan di Surif dekat desa Al-Jaba'a dan Wadi Fukin.

Juru bicara Presiden Mahmoud Abbas mengecam pernyataan tersebut. Ia meminta agar tanah itu dikembalikan. Ia menekankan bahwa hal itu akan memperburuk situasi dan bahwa semua pemukiman Israel di Tepi Barat tidak sah alias ilegal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement