REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Televisi Al Arabiya Minggu menayangkan video menunjukkan seorang pria, yang disebutnya pekerja minyak asal Inggris, yang diculik di Yaman pada Februari.
Dalam video singkat itu, yang disiarkan di saluran Hadath Al Arabiya, pria tersebut muncul dengan mata tertutup dan memohon untuk kebebasannya.
"Orang Inggris atau Yaman, tolong bantu saya kembali ke keluarga saya. Saya sudah tujuh bulan ditawan dan keadaan saya tidak baik," kata pria itu.
Pada 3 Februari, kelompok bersenjata menculik seorang Barat, yang dikenali sumber polisi sebagai pekerja minyak asal Inggris di Sanaa.
Penculikan itu adalah yang kedua dalam beberapa hari belakangan, yang menyoroti peningkatan gangguan keamanan di negara sekutu Amerika Serikat tersebut.
Saksi kepada Reuters menyatakan empat orang bersenjata memaksa pria Barat tersebut keluar dari mobilnya dan masuk ke kendaraan lain di kabupaten Hadda di ibu kota Yaman, Sanaa.
Sumber kepolisian menyatakan laporan mengenai penculikan warga Inggris di Hadda telah diajukan, namun tidak merinci.
Kedutaan Besar Inggris di Sanaa belum menanggapi laporan itu.
Lebih dari 200 orang asing diculik di Yaman dalam 15 tahun belakangan. Sebagian besar dari mereka dibebaskan dalam keadaan selamat.