REPUBLIKA.CO.ID,BETLEHEM--Israel berencana untuk mengambil alih 400 hektar tanah Palestina di Tepi Barat. Pengambilan tanah di selatan Bethlehem ini dipercaya sebagai perebutan tanah terbesar oleh Israel selama 30 tahun.
“Masyarakat dunia harus menuntut tanggung jawab Israel atas kegiatan pembangunan pemukiman Israel yang masih berlangsung di tepi Barat, serta Yerusalem Timur,” ujar Negosiator Palestina Saeb Erekat pada BBC, Senin (1/9).
Rencana merebut lahan tersebut dibuat sebagai respon adanya penculikan dan pembunuhan tiga remaja Yahudi pada Juni lalu. Warga Palestina pun menuntut adanya usaha diplomatik untuk melawan Israel.
"Langkah ini kontraproduktif dengan tujuan Israel -yang menyatakan ingin menemukan solusi yang menguntungkan dua pihak," ujar seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS pada Reuters.