REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Juru bicara Vatikan Rev. Federico Lombardi mengatakan Vatikan tak menganggap kabar yang menyebut Paus Fransiskus menjadi salah satu target ISIS. Berita itu disebut tidak memiliki dasar yang kuat.
Dilansir dari Huffington, Selasa (2/9), pernyataan Lombardi itu menanggapi pemberitaan media Italia, Tempo II, yang mengutip pernyataan dari sumber seorang intelijen Italia tanpa menyebut identitas.
Sumber tersebut menyebutkan Paus Fransiskus akan menjadi target kelompok militan ISIS.
Tak hanya itu, ISIS dikabarkan akan kembali meningkatkan perlawanannya ke bagian negara yang lebih luas termasuk Italia dan Eropa.
Sebelumnya, pada awal bulan lalu, Paus Fransiskus menyerukan perlawanan terhadap ISIS, namun ia tetap menolak serangan udara Amerika terhadap kelompok itu.
“Saya hanya bisa berkata, sah bila harus menghentikan serangan yang tidak adil. Saya garis bawahi. Hentikan! Saya tidak mengatakan tentang bom, berperang, saya katakan berhenti dengan beberapa cara. Hal ini harus didiskusikan,” kata Paus.
Menurut pihak Vatikan, setiap pemberitaan harusnya didasarkan pada sumber yang jelas dan bisa dibuktikan kebenarannya, bukan sekadar isu yang memicu keresahan publik.
Publik diharapkan bisa tetap bijak menyikapi segala pemberitaan.