Selasa 02 Sep 2014 10:20 WIB

Saudi Setop Beri Visa Bagi Pengidap Ebola

Rep: c62/ Red: Erdy Nasrul
Para dokter di Saudi jalani pelatihan pencegahan dan penanganan mers dan ebola selama musim haji.
Foto: Arabnews.com
Para dokter di Saudi jalani pelatihan pencegahan dan penanganan mers dan ebola selama musim haji.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi telah berhenti memberikan visa kepada para pekerja dari Papua Nugini, Liberia dan Sierra Leone.

Negara tersebut dianggap paling parah terkena virus mematikan Ebola.

Petugas kementerian Tenaga Kerja Arab Saudi, Adiel Muhammad Fakieh, seperti yang dikutip, situs berita, gulfnews, Senin. (1/9, menyatakan tindakan pencegahan  itu sudah berdasarkan arahan dari kementerian luar negeri dan kesehatan.

Tujuannya untuk menghindari penyebaran Ebola.

Virus ini belum ada obatnya. Hingga kini, berdasarkan data WHO, tidak kurang dari 1.552 dari 3.069 kasus ebola terjadi.

Sejumlah 694 kasus terjadi di Liberia, 430 di Guinea, 422 di Sierra Leone dan enam di Nigeria.

Arab Saudi membuat keputusan yang sama pada bulan April ketika mengumumkan penghentian visa bagi jamaah Muslim dari Papua Nugini dan Liberia.

Musim haji dianggap sebagai pertemuan muslim terbesar di dunia. tidak kurang dari dua juta orang ke Arab Saudi setiap tahun.

Sementara itu, banyak warga dari Afrika Barat yang terkena wabah Ebola.

Penghentian sementara visa tenaga kerja dari tiga negara Afrika itu tidak akan mempengaruhi pasar tenaga kerja di Arab Saudi. Jumlah pekerja dari negara-negara tersebut sangat sedikit.

Dia mengatakan uji laboratorium sebelum kedatangan tenaga kerja sangat diperlukan untuk semua orang asing yang berasal dari Afrika Barat

sumber : gulfnews
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement