Selasa 02 Sep 2014 22:39 WIB

Mantan Pilot Keliling Australia Naik Balon Udara

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Damian Gilchrist pernah menjadi pilot jet selama 15 tahun, tetapi sekarang ia lebih banyak berada di belakang meja. Namun saat ada tawaran menjadi pilot balon udara milik Angkatan Udara Australia (RAAF), tentu saja dirinya tidak menolak.

Mantan pemimpin Skuad Angkatan Udara, Damian Gilchrist tidak hanya ditawari menjadi pilot balon udara. Lewat tawaran ini ia bisa berkeliling ke sejumlah kawasan di Australia. "Sangat sepi di atas sana, kita bergerak sesuai kecepatan angin," kata Gilchrist, baru-baru ini.

Mantan pemimpin skuad udara Australia kembali menjelajahi langit. Foto: Damien Larkins

"Tak ada angin terasa di wajah atau pun di punggung, yang ada hanyalah perasaan melayang," tambahnya.

"Salah satu teman saya bahkan menjelaskan perasaannya luar biasa melihat dunia dari bawah diri kita."

Balon udara ini diterbangkan sebagai upaya mempromosikan Hari Jadi Kadet Angkatan Udara Australia yang ke 75 pada tahun 2016 nanti.

Setelah absen terbang selama 15 tahun, dirinya merasa takjub melihat pemandangan dari atas. Foto: Damien Larkins

Gilchrist yang kini berusia 48 tahun mengatakan ia cukup baik-baik saja dengan pengalaman terbangnya.

Sudah lebih dari 15 tahun, dirinya absen dari menjelajahi langit.

"Karena tidak terlalu gerak secepat kalau pesawat jet," ujar Gilchrist sambil tertawa.

Pemadangan di atas kawasan Gold Coast. Foto: Damien Larkins

Tapi tentu saja ia tidak sendirian, membutuhkan beberapa sukarelawan untuk membantunya menyiapkan balon udara di pagi hari.

Dan begitu pun saat mendarat. Gilchrist beberapa kali gagal dalam melakukan pendaratan, tetapi kini ia semakin mulus mendaratkan balonnya.

Setelah 500 kali terbang, GIlchrist akhirnya bisa lebih sering mendarat dengan mulus. Foto: Damien Larkins

Dan pengalaman lain yang ia dapatkan dalam perjalanan ini adalah bertemu dengan banyak orang.

"Berkeliling Australia sambil bertemu beragam orang dari komunitas yang berbeda sangat memuaskan," ujarnya.

"Tak perlu takut, karena hampir sama saja teknik dasarnya dengan naik pesawat, hanya saja benar-benar berada di tangan kebaikan angin."

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement