REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia akan mengubah doktrin militernya menanggapi krisis Ukraina dan kehadiran pasukan NATO di Eropa Timur.
BBC News melaporkan, penasihat Kremlin Mikhail Povpov mengatakan, hubungan Rusia memburuk dengan AS dan NATO akan tercermin dalam strategi militer terbarunya.
Sementara NATO mengatakan pada Senin (1/9), akan meningkatkan kehadiran pasukan militer di Eropa Timur untuk melindungi anggotanya.
Senin, Menteri Pertahanan Ukraina menuduh Rusia meluncurkan perang besar. Menurutnya perang tersebut bisa membunuh puluhan ribu jiwa. Klaim tersebut dibantah Rusia, yang mengatakan tak mendukung para pemberontak.
Povpov mengatkan, infrastruktur militer negara anggota NATO semakin mendekati perbatasan Rusia. Ia menggambarkannya sebagai salah satu ancaman eksternal ke Rusia.
Namun belum ada rincian tentang bagaimana doktrin itu mungkin berubah.
NATO mengumumkan rencananya untuk menempatkan ribuan pasukan untuk melindungi anggota Eropa Timurnya. NATO khawatir akan kemungkinan agresi Rusia.