REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia menyatakan NATO merupakan "ancaman" utama setelah aliansi militer Barat itu mengumumkan rencana-rencana untuk memperkuat pertahanan-pertahanan di kawasan timur Eropa akibat pemasokan yang diduga dilakukan Kremlin dalam perang di Ukraina.
Deklarasi mengejutkan Moskow dalam perubahan doktrin militernya terjadi menjelang konferensi tingkat tinggi NATO di Wales Kamis. Presiden Ukraina Petro Poroshenko akan melobi Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk memberikan dukungan militer.
Obama akan menyampaikan pesan dukungan NATO bagi para anggota terbarunya dari bekas satelit Soviet ketika ia mengunjungi Estonia, negara kecil di Baltik Rabu.
Deputi Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Rusia Mikhail Popov menegatakan rencana NATO bagi unit-unit tanggap-cepat baru di kawasan timur Eropa merupakan bukti nafsu para pemimpin AS dan NATO untuk meneruskan kebijakan menambah ketegangan dengan Rusia.
Popov mengatakan dia tak mempunyai keraguan bahwa masalah pendekatan infrastruktur militer para anggota NATO atas perbatasan Rusia akan menjadi pertimbangan sebagai salah satu ancaman militer asing kepada Rusia.
Ditambahkan bahwa doktrin militer 2010 Rusia -- satu dokumen yang membolehkan penggunaan senjata nuklir jikalau ada bahaya nasional yang sangat besar -- akan fokus lebih banyak pada mengatasi NATO dan sistem pertahanan anti peluru kendali Eropa barunya.