REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK—PBB merilis kerugian akibat serangan Israel ke Jalur Gaza, Palestina lebih besar daripada sebelumnya.
"Organisasi di lapangan melaporkan bahwa besarnya kerusakan tak pernah terjadi sebelumnya. Sebanyak 18 ribu rumah telah hancur atau rusak parah, sehingga tak kurang dari 108 ribu orang kehilangan tempat tinggal," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric, Rabu (3/9).
Pasokan listrik pun masih terputus selama 18 jam per hari di kebanyakan wilayah di seluruh Jalur Gaza. Dujarric menambahkan, hanya 10 persen warga menerima air bersih setiap hari.
Menurut Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), gencatan senjata di Jalur Gaza sejak 27 Agustus lalu disinyalir membuat kerusakan bagi sektor perumahan sebesar 13 persen.
Lembaga Pekerjaan dan Bantuan PBB bagi Pengungsi Palestina (UNRWA) juga menyatakan, lebih dari 55 ribu orang yang kehilangan tempat tinggal masih berlindung di 36 gedung sekolah yang dikelola oleh badan tersebut.
Sebelumnya, lebih dari 2.000 orang Palestina tewas dan 10 ribu orang lagi cedera sejak ketika Israel melancarkan agresi militer yang diberi nama Operation Protective Edge tersebut.