REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seorang warga Inggris terancam akan dibunuh oleh ISIS dalam sebuah video pembunuhan Steven Sotloff yang diunggah oleh kelompok radikal tersebut. Perdana Menteri Inggris David Cameron pun akan memberikan sikap pemerintah terhadap ancaman ini.
Dilansir dari laman the Guardian, menurut sumber pemerintahan, Cameron telah mengetahui adanya ancaman terhadap warganya itu. Sehingga video ini tidak akan mengubah langkah yang telah direncanakan.
Meski pun begitu, ancaman terhadap warganya ke publik justru menambah tekanan pemerintah Inggris untuk bergabung dalam serangan udara di Irak. Cameron pun telah mengatakan kepada anggota parlemen bahwa ISIS merupakan ancaman bagi kehidupan warga Inggris.
Ia juga tidak mengesampingkan keterlibatan RAF dalam serangan udara. Cameron diperkirakan akan berunding dengan Presiden Obama dalam KTT Nato di Wales pada Kamis mengenai ancaman terhadap tawanan lainnya dan strategi menghadapi ISIS.
Obama pun juga mendapatkan berbagai tekanan dan tengah mempertimbangkan untuk memperluas serangan udaranya ke Suriah. Cameron juga telah menyerukan kepada pemerintahan lainnya untuk tidak membayarkan uang tebusan kepada para tawanan.
Kelompok radikal ISIS kembali mengunggah video pembunuhan terhadap jurnalis AS Steven Sotloff berjudul 'a Second Message to America'.
Dalam akhir video ini, ISIS juga mengancam akan membunuh sandera asal Inggris. Pelaku pembunuhan itu diduga merupakan orang yang sama saat pembunuhan jurnalis James Foley.