REPUBLIKA.CO.ID, yamanWASHINGTON - Dana Moneter Internasional menyetujui pinjaman 553 juta dolar AS untuk Yaman, Selasa (3/9). Pinjaman ini berfungsi untuk menstabilkan keuangan dan mendorong pertumbuhan Yaman.

Pinjaman berjangka waktu tiga tahun itu bertujuan untuk mendukung pemerintah Yaman dalam melaksanakan paket reformasi. Khususnya di tengah lingkungan politik dan keamanan yang tidak stabil. Saat ini pemerintah harus menghadapi serangan oleh afiliasi Al-Qaeda dan pemberontakan oleh minoritas Syiah.

Reformasi juga difokuskan pada rencana yang sulit secara politik, yaitu menghilangkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang besar dalam upaya mengurangi pengurasan anggaran negara.

"Langkah pertama dalam arah ini telah diambil dan akan dilengkapi dengan transfer sosial tepat sasaran kepada orang miskin," kata IMF. Langkah itu antara lain kebijakan fiskal tambahan bertujuan untuk mengurangi defisit anggaran selama jangka menengah melalui reformasi pegawai negeri dan meningkatkan kepatuhan pajak.

Pengumuman program baru, dengan pencairan pertama sekitar 74 juta dolar AS, dilakukan ketika Presiden Yaman Abdrabuh Mansur Hadi menyetujui tuntutan pemberontak Syiah Huthi. Pemberontak Syiah meminta pengurangan kenaikan BBM yang ditetapkan pada Juli sebesar 30 persen.

Ikuti Whatsapp Channel Republika