Rabu 03 Sep 2014 15:26 WIB

Tiga Alasan Mengapa ISIS Belum Menjadi Ancaman Bagi AS

Gerilyawan ISIS
Gerilyawan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Walaupun tindakan kelompok teroris ISIS dinilai sudah sangat brutal, kelompok ini dinilai belum menjadi ancaman bagi tanah air Amerika Serikat.

Seorang Editor Senior di dailycaller.com, Jamie Weinstein, dalam artikel 'Three Reasons Why ISIS May Not Yet Threaten The American Homeland — And Why American Still Must Seek To Destroy It' menjelaskan tiga alasan mengapa ISIS dinilai belum layak dianggap sebagai ancaman bagi AS.

Baca Juga

1. Pemenggalan kepala warga AS, James Foley dan Steven Sotloff dinilai hanya bentuk kelemahan ISIS.

"Kebrutalan dalam pemenggalan kepada jurnalis AS James Foley dan Steven Sotloff menunjukkan, bahwa ISIS tidak mampu bertindak melawan AS di luar wilayah Suriah dan Irak," katanya, Selasa (2/9).

(Baca: Lima Alasan Mengapa ISIS Penggal Orang Amerika)

2. ISIS diperkirakan sedang kewalahan

Semakin luasnya wilayah yang dikuasai ISIS di Irak dan Suriah, kelompok ini diperkirakan mulai kewalahan.

Akibatnya, mereka mengambil tindakan sadis untuk memuluskan rencana. Musuh mereka juga dinilai semakin banyak. Weinstein mengutip laporan The Wall Street Journal yang memberitakan warga Sunni di Mosul Irak, yang sebelumnya gembira menyambut kedatangan mereka, mulai berbalik membenci kelompok ini akibat kebrutalannya.

3. Terdapat ratusan warga AS yang bergabung dengan ISIS. Warga AS ini sering menunjukkan di media telah membakar paspor mereka untuk menunjukkan loyalitas kepada ISIS.

Pembakaran paspor itu dinilai justru membuat AS tidak perlu khawatir adanya radikalisasi di dalam negeri. Karena, mereka yang berperang dengan ISIS tidak mungkin kembali ke AS karena telah menjadi warga ISIS.

Walaupun begitu, Weinstein menjelaskan, adalah kepentingan AS untuk memerangi ISIS sebelum menjadi ancaman nyata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement