REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Barack Obama berjanji AS tak akan terintimidasi oleh tindakan ISIS yang membunuh jurnalis AS Steven Sotloff.
"Tujuan kami masih panjang dan keadilan akan ditegakkan," kata Obama, seperti dilansir dari laman BBC. Sebelumnya, seorang jurnalis AS James Foley juga dibunuh oleh ISIS pada bulan lalu.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Caitlin Hayden mengatakan badan intelijen AS telah menganalisa video pembunuhan Steven Sotloff.
"Telah diketahui bahwa video tersebut asli," katanya.
Berbicara di Estonia, Obama mengatakan pembunuhan tersebut merupakan tindakan yang mengerikan. "Kami tak dapat membayangkan kemarahan orang-orang yang mencintai Steven saat ini. Negara kami berduka bersama mereka," tambahnya.
"Apapun yang para pelaku kira bahwa mereka telah berhasil dengan membunuh warga Amerika tak berdosa seperti Steven, mereka telah gagal," katanya.
"Mereka gagal karena seperti orang-orang di dunia, Amerika menolak tindakan barbar. Kami tidak akan terintimidasi. Tindakan mengerikan mereka hanya akan mempersatukan kami sebagai negara," kata Obama.
Obama mengatakan strategi AS adalah memastikan ISIS bukanlah ancaman panjang bagi daerah tersebut. Namun, menurutnya strategi tersebut membutuhkan waktu dan upaya.
Sedangkan, juru bicara departemen luar negeri AS Jen Psaki meyakini masih banyak warga Amerika lainnya yang ditahan oleh ISIS.