REPUBLIKA.CO.ID,PARIS--Majalah mingguan Minute kembali memicu kontroversi setelah mendeskripsikan menteri pendidikan baru Prancis sebagai Muslim Maroko dan menyebut penunjukkan tokoh muda 36 tahun itu sebagai provokator.
"Halaman depan Minute adalah sebuah penyebaran kebencian. Mereka harus dituntut di pengadilan," kata Ketua Partai Sosialis Jean-Chritophe Cambadelis pada AFP, Kamis (4/9).
Padahal, Najat Vallaud-Belkacem adalah wanita pertama di Prancis yang berhasil memimpin departemen pendidikan . Ia menjadi tokoh kebanggaan Presiden Francois Hollande yang tengah naik daun.
Namun pada Rabu, majalah Minute memampang Vallaud-Belkacem di halaman depan dengan keterangan, Muslim Maroko dalam pendidikan nasional: Provokasi Najat Vallaud-Belkacem.
" Ini bukan merupakan pertama kali majalah itu memicu kontroversi,” urai Cambadelis.
Pada awal tahun ini, Minute menempatkan Menteri Kehakiman Christiane Taubira yang berkulit hitam di halaman depan pokok berita berjudul "Licik seperti monyet" dan "Taubira mendapatkan pisangnya kembali." Menanggapi hal tersebut, cambadelis mendesak Minute untuk segera dituntut.
Kecaman juga muncul dari The International League against Racism and Anti-Semitism. Kelompok itu menyebut halaman depan Minute sebagai hal yang memalukan. Vallaud-Belkacem sendiri tidak menanggapi kontroversi mengenai dirinya.
"Saya menghindari debat yang tidak relevan seperti ini. Meskipun demikian saya juga memikirkan mereka yang menyaksikan tontonan ini. Atas nama mereka, saya mendesak pihak berwenang untuk meminta pertanggung jawaban mereka dan agar mereka menghormati masyarakat dan institusi," kata Vallaud-Belkacem.