Kamis 04 Sep 2014 14:40 WIB

Ledakan di Sydney: Bayi dan Dua Orang Dewasa Masih Hilang

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Seorang bayi dan dua orang dewasa diperkirakan terkubur di bawah reruntuhan toko di Sydney yang hancur karena sebuah ledakan besar, Kamis (4/9). Ledakan terjadi dinihari di kawasan Darling Street, Rozelle, daerah yang popular dengan berbagai cafe.

Petugas bantuan mengatakan bahwa masih optimistis bisa menemukan korban, seorang pria berusia 31 tahun, bayi berusia 12 bulan dan pria berusia 30 tahun. "Lokasi kejadiannya memang tampak mengerikan, namun kami masih berharap bahwa mereka akan selamat." kata Supertintendent Paul Johnstone.

"Menurut keterangan, ibu dan bayi berada di satu ruangan, dan seorang penghuni lainnya berada di ruangan terpisah."

"Kami berusaha mengangkat beberapa dinding, sehingga bisa menurunkan kamera guna melihat di bawah reruntuhan guna melihat apakah korban masih hidup atau tidak."

ina_sydney explosion

Belum diketahui sebab ledakan di Darling Street, Rozelle Sydney tersebut. (Photo: AAP)

Dua penghuni lainnya yang tinggal di atas toko berhasil menyelamatkan diri dengan meloncat dari lantai dua, sementara seorang pria lainnya berhasil diselamatkan dari bawah reruntuhan. Dia menderita cedera serius di kepalanya. "Korban ini seluruh tubuhnya tertimbun, kecuali kedua tangannya. " tambah Johnston.

"Petugas bantuan berhasil menyelamatkan dia, menggunakan tangan mereka dan menariknya keluar."

Polisi masih terus melakukan penyelidikan mengenai sebab ledakan.

"Kami menerima banyak informasi mengenai kemungkinan penyebab, dan tidak menutup kemungkinan apapun saat ini. Ada laporan mengenai sebuah mobil yang meninggalkan daerah tersebut ketika ledakan terjadi. Saya tidak tahu apakah ada peran pengemudinya dalam ledakan. Ada banyak rekaman CCTV kami sedang menganalisa dan ini tentu saja akan menjadi bagian dari penyelidikan." kata seorang polisi lainya, Clive Anley.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement