REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Popularitas pejuang Palestina Hamas melonjak setelah berakhirnya pertempuran sengit dengan Israel. Hal tersebut terlihat dari sebuah jajak pendapat yang dirilis, Selasa (2/9).
Associated Press, Rabu (3/9) melaporkan, jajak pendapat tersebut dilakukan oleh Pusat Palestina untuk Kebijakan dan Riset Survei. Lembaga tersebut dipimpin oleh ahli pendapat termuka di Palestina, Khalil Shikaki.
Hasil surveri menyebutkan, sekitar 61 persen warga Palestina akan memilih pemimpin kelompok Islam, Ismail Haniyeh sebagai presiden Palestina. Jika pemilihan presiden diselenggarakan hari ini, hanya 32 persen warga Palestina yang akan memilih Presiden Palestina saat ini Mahmoud Abbas.
Melonjaknya dukungan itu menandai perbedaan yang sangat mencolok dari sebuah jajak pendapat pada Juni lalu. Ketika itu, hasil survei menyebutkan, sekitar 41 persen warga Palestina mendukung tokoh Hamas. Kemudian sebanyak 53 persen warga Palestina lainnya lebih mendukung Abbas.
Hasil surveri terbaru itu juga menunjukan, 72 persen rakyat Palestina mendukung pendekatan militer Hamas di Tepi Barat. Ini merupakan kali pertama dalam delapan tahun terakhir, mayoritas penduduk Palestina mendukung para pemimpin Hamas.
Jajak pendapat mulai diambil pada hari berakhirnya perang pada 26 Agustus lalu. Kemudian, terus berlanjut selama empat hari pertama gencatan senjata.
Hasil survei itu pun menyebutkan, sebanyak 79 persen responden dari warga Palestina percaya Hamas telah memenangkan pertempuran sengit yang berlangusung selama tujuh pekan itu. Selain itu, sekitar 86 persen juga mendukung perpanjangan serangan roket terhadap Israel jika blokade terhadap Gaza tidak segera diakhiri.
Pengangkatan blokade termasuk dalam salah satu poin tuntutan utama yang diajukan oleh Hamas untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata permanen. Namun, sekitar 25 persen mengatakan kelompok bersenjata di Jalur Gaza harus menyerahkan senjatanya.
Ikuti informasi terkini seputar sepak bola klik di sini