Jumat 05 Sep 2014 00:43 WIB

Rusia Peringatkan Ukraina Jika Gabung NATO

Sergei Lavrov
Foto: Reuters/Maxim Zmeyev
Sergei Lavrov

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Dorongan terbaru Ukraina untuk bergabung dengan NATO berisiko menggelincirkan kemajuan menuju pencapaian gencatan senjata dan kesepakatan perdamaian untuk mengakhiri konflik di bagian timur negara itu, kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, Kamis.

"Baru saja pendekatan sedang dijajaki untuk mulai menyelesaikan masalah konkret antara Kiev dan pemberontak, Kiev telah menyerukan untuk mengakhiri status non-bloknya dan mulai bergabung dengan NATO," kata Sergei Lavrov.

"Ini merupakan upaya jelas untuk menggagalkan upaya untuk memulai dialog guna memastikan keamanan nasional," kata Lavrov seperti dikutip oleh kantor berita Rusia.

Dia menambahkan, Rusia berharap bahwa Kiev dan pemberontak akan mengambil rencana perdamaian tujuh butir yang disarankan oleh Presiden Vladimir Putin ketika mereka bertemu Jumat untuk pembicaraan di Minsk.

Komentar-komentar Lavrov muncul pada saat Presiden Ukraina Petro Poroshenko dijadwalkan untuk berpidato di hadapan para pemimpin NATO pada pertemuan puncak di Wales.

Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatsenyuk mengatakan pekan lalu bahwa ia akan meminta parlemen untuk menjatuhkan kebijakan negara non-blok dan mendukung upaya keanggotaan NATO.

Langkah tersebut akan menggusarkan Rusia, yang telah menuntut bahwa Ukraina tetap netral.

NATO menawarkan keanggotaan penuh Ukraina pada tahun 2008, ketika Rusia berperang melawan bekas negara Soviet lainnya, Georgia, tetapi pada tahun 2010 kemudian Presiden Viktor Yanukovych memilih untuk berkebijakan non-blok.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement