REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Dua bom kembali menggoncang kota Baghdad pada Kamis (4/9). Akibatnya, lebih dari 20 warga dilaporkan tewas dan puluhan lainnya terluka.
BBC melaporkan, sebuah bom mobil meledak di Kadhamiya, yang merupakan daerah Syiah dan sering kali menjadi sasaran serangan. Serangan ini menewaskan 11 orang. Di tempat terpisah, seorang pelaku bom bunuh diri juga meledakkan dirinya di pos pengecekan kepolisian di Baghdad dan menewaskan sembilan orang.
Ketegangan sektarian semakin memanas di Irak dalam beberapa bulan terakhir ini. Ketegangan ini terjadi di tengah-tengah kondisi politik yang tengah goyang dan munculnya kelompok radikal ISIS.
Pekan lalu, sebuah bom mobil di kota Syiah Jadida telah menewaskan delapan orang dan melukai setidaknya 20 orang. Serangan juga terjadi di sebuah masjid Syiah.
Serangkaian serangan terhadap kaum Syiah ini terjadi setelah 68 orang ditembak mati di sebuah masjid Sunni pada awal Agustus. Pembunuhan massal ini pun diduga dilakukan oleh milisi Syiah.
Ketegangan antara kelompok Sunni dan Syiah di Irak ini semakin meningkat dengan adanya pergerakan ISIS dan sekutu Sunni lainnya. Perdana Menteri yang baru Haider al-Abadi kini tengah berupaya membentuk pemerintah inklusif menyusul pelengseran Nouri Maliki.
Ia dilengserkan setelah mendapat berbagai kritikan karena membedakan minoritas Sunni Irak.