Sabtu 06 Sep 2014 01:30 WIB

Ukraina dan Pemberontak Sepakat Gencatan Senjata

Tentara Ukraina berjaga-jaga.
Foto: EPA/Roman Pilipey
Tentara Ukraina berjaga-jaga.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ukraina dan para pemberontak pro Rusia menandatangani perjanjian mengenai gencatan senjata di wilayah bagian timur Ukraina mulai pukul 18.00 waktu setempat (pukul 23.00 WIB) Jumat, dua kantor berita Rusia melaporkan.

Belum ada konfirmasi segera mengenai persetujuan tersebut dalam perundingan di Minsk, ibu kota Belarusia, yang juga mencakup perutusan dari Rusia dan pengamat Dewan Keamanan OSCE.

Kantor berita Interfax yang mengutip satu sumber yang dekat dengan perundingan itu melaporkan persetujuan yang berisi 14 butir telah dicapai dan kantor berita RIA mengutip apa yang dikatakannya satu Twitter pemberontak yang menyebutkan persetujuan telah diteken.

Laporan itu belum dapat segera dikonfirmasi dan seorang pemimpin pemberontak Vladimir Antyufeyev mengatakan kepada kantor berita Reuters dia belum menerima informasi dari para perutusan separatis yang mengikuti pembicaraan itu.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pekan ini dia telah meneyetujui langkah-langkah mencapai resolusi konflik dengan Presiden Ukraina Petro Proshenko dan membahas proposal berisi tujuh butir untuk mengakhiri konflik lima bulan tersebut.

Poroshenko berjanji Kamis untuk mengumumkan gencatan senjata jika perundingan itu berlangsung di Minsk.

Dari Kiev, Ukraina Jumat dijadwalkan menuntaskan kesepakatan gencatan senjata dengan pemberontak sesudah hampir lima bulan pertempuran menewaskan sekitar 2.600 orang di bagian timur negara itu.

Pejabat mewakili Kiev, Moskow, pemberontak dan badan keamanan Eropa OSCE mengadakan pertemuan untuk membahas usul gencatan senjata itu di Minsk.

Cetak biru perdamaian itu diungkapkan pekan ini oleh Presiden Putin sesudah pembicaraan dengan Poroshenko.

Sesudah menyatakan Rusia bukan bagian dalam kemelut itu, Putin menguraikan serangkaian langkah di bawah yang Kremlin gambarkan sebagai rencana tindakan untuk mengakhiri pertumpahan darah tersebut.

sumber : antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement