REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan rekannya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mendesak penyelesaian politik bagi krisis di Ukraina, saat keduanya menghadiri KTT NATO Sabtu di Newport, Wales.
"Mereka membahas perlunya mendesak tekanan efektif dan diplomasi, ditujukan untuk mengakhiri konflik di Ukraina dan Libya," kata pernyataan juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Caitlin Hayden.
Obama dan Erdogan juga membahas bagaimana bekerja sama dalam perjuangan melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang kini lebih dikenal Negara Islam (IS) dan ekstremisme kekerasan di Irak serta Suriah, serta perlunya untuk memperkuat langkah-langkah terhadap pejuang asing yang transit ke dan dari medan perang.
KTT NATO di Wales berakhir Jumat sore dengan para anggota aliansi membuat pernyataan yang kuat tentang rencana untuk meningkatkan kesiapan militer, tanggap, dan komitmen terhadap Pasal 5 prinsip pertahanan kolektif.
Ada juga keputusan untuk anggota untuk menghimpun dana 15 juta euro untuk Ukraina, guna dukungan ekonomi dan militer.
Sekutu tidak dapat menyepakati cara pendekatan Rusia pada periode mendatang, meski sudah disepakati bahwa sanksi-sanksi lebih lanjut terhadap Rusia akan berlangsung beberapa waktu di masa depan.