REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Iron Dome Israel yang berfungsi untuk intersepsi misil ternyata belum tentu bisa menghancurkan misil Hizbullah.
Dalam sebuah siaran TV israel, pejabat militer Israel, Kolonel Dan Goldfus, menyatakan Israel ingin mengetahui peperangan dengan Hizbullah akan berbeda ketimbang dengan Gaza, sebagaimana diberitakan Daily Star.
“Kami harus bergerak cepat dan fleksibel,” jelasnya. Dia memperingatkan bahwa pertempuran militer berikutnya akan sangat brutal.
Dalam sebuah laporan disebutkan Israel memprediksi Hizbullah memiliki 100 ribu misil. Beberapa dari itu semua adalah roket panjang yang ada di Beirut. Roket tersebut dikabarkan berdaya ledak besar.
Peperangan besar
Sementara itu, pada Jumat kemarin, anggota militer Hizbullah terbunuh ketika pasukan Israel mendengarkan alat intelijennya meledak di selatan negaranya.
Alat tersebut ditemukan berada di kota Adlun. Alat tersebut dikontrol untuk diledakkan. Korban dari warga sipil berjatuhan.
Hizbullah mengkonfirmasi yang terbunuh adalah anggotanya. “Dengan bangga kami umumkan yang tewas adalah pahlawan kami, Hassan Haidar Ali, warga Ansariyeh, selatan Libanon,” ujar anggota hizbullah