REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS - Anak perusahaan mobil Jepang Mitsubishi di Venezuela telah menghentikan operasi karena penundaan impor suku cadang dan perakitan.
Seperti perusahaan swasta lainnya di Amerika Selatan, pembuat mobil mengeluhkan kontrol mata uang yang rumit pada pemerintahan sosialis dan proses birokrasi jadi faktor yang memperlambat impor produk penting.
Pejabat Serikat Unit Lokal Mitsubishi, MMC Automitriz, Yahaziel Bolivar, mengatakan telah menghentikan operasi selama sebulan.
"Kami sedang menunggu bahan tiba yang ditahan di sebuah pelabuhan di Venezuela Barat," kata dia seperti dilansir Reuters, Jumat (5/9).
Saat ini, pemerintahan Presiden Nicolas Maduro sedang menghadapi tuntutan untuk meloloskan dolar agar lebih mempermudah proses birokrasi untuk impor. Ia berpendapat banyak perusahaan yang tidak bermoral melebih-lebihkan kebutuhan untuk membalik dolar di pasar gelap untuk mendapatkan keuntungan.
Produksi mobil pada 2014 jatuh sekitar 83 persen dari tahun ke tahun. Pada 2014 Venezuela hanya memproduksi 8.508 kendaraan, sedangkan pada periode yang sama tahun lalu mampu memproduksi 50.967 kendaraan.
Industri otomotif mengatakan mereka berutang sebesar 1,9 miliar dolar pada likuidasi dolar dari dewan mata uang negara. Berbagai perusahaan melakukan penghentian atau hanya beroperasi pada batas minimum.