REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Momentum gencatan senjata antara pejuang Palestina dan Israel, dimanfaatkan KISPA (Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina) untuk melanjutkan distribusi bantuan bagi para penghafal Alquran serta masjid di Gaza, Palestina.
”Untuk bantuan yang kami distribusikan kali ini sejak serangan brutal Israel ke Gaza, merupakan yang ke empat,” tutur Ketua KISPA Ferry Nur, dalam keterangannya, Ahad (7/9).
Lebih lanjut, Ferry yang pernah ikut misi Freedom Flotilla dengan kapal Mavimarmara menjelaskan, bantuan yang keempat ini diprioritaskan untuk imam dan pengurus masjid, serta guru penghafal Alquran.
“Kami ingin masjid tetap berfungsi sebagai tempat shalat dan pembinaan umat. Pengurus, khususnya imam masjid dapat berkonsentrasi penuh untuk memakmurkannya, begitu juga guru penghafal quran, tetap melaksanakan tugasnya, mengajar quran bagi anak-anak Gaza, Palestina,” tutur Ferry Nur yang sudah dua kali masuk Gaza ini.
Gencatan senjata antara pejuang Palestina dan Israel (26/8), akhirnya berhasil menghentikan serangan Israel ke Gaza sejak Juli 2014. Serangan brutal Israel telah memakan korban 2.140 jiwa gugur, 11.161 orang luka-luka, terdiri 2.088 wanita, 3.374 anak-anak termasuk yang cacat permanen dan luka-luka berat.
Sedangkan masjid yang rusak berjumlah 121 gedung, dan yang hancur dan rusak berat ada 71 bangunan.
KISPA sebagai Lembaga Sosial dan Kemanusian yang kelahirannya dibidani MUI (Majelis Ulama Indonesia) di masjid Istiqlal, tahun 200 pun mengapresiasi perhatian dari para muslimin Indonesia.
“Terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada para kaum muslimin yang telah memberikan bantuannya untuk Rakyat Gaza Palestina via KISPA,” ungkap Ferry.