Ahad 07 Sep 2014 11:33 WIB

Persembunyian Teroris Boko Haram Diserbu

Seorang polisi mengamankan aksi unjuk rasa memprotes penculikan anak yang dituduhkan dilakukan oleh kelompok Boko Haram di Lagos, Nigeria.
Foto: AP/Sunday Alamba
Seorang polisi mengamankan aksi unjuk rasa memprotes penculikan anak yang dituduhkan dilakukan oleh kelompok Boko Haram di Lagos, Nigeria.

REPUBLIKA.CO.ID, LAGOS -- Tentara Nigeria pada Sabtu (6/9) menyerbu satu tempat yang diduga sebagai tempat persembunyian gerilyawan di Negara Bagian Borno, bagian timurlaut negeri itu, dan menewaskan lebih 50 anggota, kata militer di dalam satu pernyataan.

Berdasarkan informasi, Angkatan Darat Nigeria melancarkan serbuan ke tempat yang diduga sebagai tempat persembunyian anggota Boko Haram di Daerah Kawuri, Negara Bagian Borno, tak lama sebelum melancarkan serangan yang direncanakan terhadap Kanduga.

Pernyataan itu menambahkan bahwa satu senjata artileri, dua senjata anti-pesawat, satu kendaraan lapis baja dan beberapa jenis amunisi disita dalam peristiwa tersebut.

Beberapa perangkat keras, senjata, makanan dan harta pribadi juga dihancurkan dalam serangan tersebut, kata pernyataan militer, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad. Menurut pernyataaan itu, seorang perwira dan dua prajurit menderita luka serius.

Boko Haram, yang mengaku bertanggung-jawab atas serangan mematikan belum lama ini di Nigeria Utara, telah merebut sejumlah kota kecil dan desa di Borno Selatan dan di dekat perbatasan dengan Kamerun.

Pasukan Nigeria telah menyerbu kamp gerilyawan dan melancarkan serangan udara dan darat terhadap tempat yang diduga sebagai tempat persembunyian gerilyawan selama tiga bulan belakangan.

Kegiatan anggota Boko Haram belum lama ini telah meningkat di Borno, yang memiliki perbatasan bersama dengan Kamerun, Niger dan Chad.

Sekte tersebut berusaha memasukkan Hukum Syari'ah ke dalam Undang-Undang Dasar negara itu dan mengumumkan perang melawan pendidikan Barat.

Di bagian timur laut Nigeria,ribuan warga di wilayah Adamawa, meninggalkan rumah mereka ketika pasukan pemerintah gagal mempertahankan kembali kota besar itu dari kelompok Boko Haram, kata sejumlah warga pada Sabtu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement