Ahad 07 Sep 2014 14:16 WIB

Pegawai Negeri Queensland Bekerja Fleksibel

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Pegawai negeri di Queensland dalam waktu dekat akan diujicobakan bisa bekerja dari jarak jauh. Kebijakan ini untuk membuktikan kalau seorang karyawan bisa tetap produktif meski bekerja jauh dari kantor mereka.

Ujicoba program yang diberi nama ‘Pusat Kerja Fleksibel’. Program ini sudah dimulai sejak Bulan Mei lalu ketika pemerintah Negara Bagian Queensland menyewa sebuah kantor bersama di Southport Gold Coast dan Redcliffe Utara Brisbane.

Warga Gold Coast, Tyson Quigg merupakan 1 dari 27 pegawai negeri yang ambil bagian dari uji coba ini.

Ayah dari dua anak ini bekerka di Kementerian Pembangunan, Infrastruktur dan Perencanaan. Di bawah program ujicoba ini, dalam satu minggu dia hanya perlu pergi ke kantornya di Southport dua hari saja. "Hari ini saya diundang menghadiri acara sarapan bersama dalam rangka Hari Ayah di sekolah anak saya,” katanya, baru-baru ini.

"Saya bisa menghadiri acara itu dan anak dan isteri saya sangat senang karena saya bisa meluangkan sedikit waktu,”

Dalam percobaan ini Tyson Quigg berbagi ruangan dengan 15 pegawai negeri yang bekerja di kantor kementerian pemerintah lainnya asal Gold Coast. Sementara belasan karyawan lainnya yang ikut ambil bagian adalah professional dari sektor swasta mulai dari akuntan, arsitek, fotografer dan agen periklanan.

Quigg  mengaku dia sangat menikmati kewajiban pergi kekantor yang dipersingkat dan lingkungan kerjanya yang baru.

"Secara pribadi, saya mampu menyesuaikan diri dengan baik, program ini sangat bagus baik dari perspektif saya pribadi, dan  mampu menghemat biaya dan waktu pergi ke kantor,”

Teknologi digital menghemat anggaran negara

Staf yang bekerja di kota berbeda merupakan salah satu kendala yang kerap dihadapi para atasan. Andrew Williams, manajer dari Kementerian Ilmu Pengetahuan, Teknologi Informasi, Inovasi dan Seni mengatakan komunikasi merupakan kunci untuk pengaturan cara kerja yang fleksibel.

"Sebelum ujicoba ini dimulai, kami mengadakan rapat dan menyepakati aturan bagaimana operasional di kantor kami,  target pencapaian yang diharapkan dari masing-masing pegawai,” katanya.

Masa uji coba yang akan berlangsung selama 12 bulan ini akan mengevaluasi kinerja staf yang bekerja di kantor yang dikelola secara komersial. Data yang dikumpulkan terkait biaya yang dihabiskan dan tingkat produktifitas dari pusat kerja fleksibel ini dan hasilnya nanti akan digunakan sebagai dasar acuan kebijakan terkait sistem baru ini di masa depan.

Masa ujicoba yang menyedot anggaran $130 ribu ini oleh Menteri Inovasi Queensland, Ian Walker dimaksudkan untuk melihat apakan sistem ini bisa berjalan efektif dan mampu menghemat penggunaan uang negara yang berasal dari para pembayar pajak. "Kami sedang mengujicobakan kantor digita agar bisa mengalokasikan penggunaan anggaran sebaik dan seefektif mungkin,” katanya.

"Jika pegawai negeri bisa bekerja secara efektif dan efisien, maka itulah yang terbaik untuk semua,”

Quigg mengatakan pengaturan sistem kerja fleksibel memberikan dia keseimbangan hidup yang lebih baik dan dia berharap sistem kerja ini akan diterapkan secara permanen.

Uji coba ini akan berakhir Mei tahun depan.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement