REPUBLIKA.CO.ID, COLORADO -- Ratusan anak-anak di berbagai wilayah di Amerika Serikat dirawat dirumah sakit. Mereka terinfeksi virus pernapasan misterius.
Virus tersebut melanda Midwest dan telah menyebar ke Colorado. CNN, Ahad (7/9), melaporkan rumah sakit di Kansas City menerima hampir 30 anak dalam sehari.
Mereka menderita gejala mirip flu, tapi lebih parah. Sekitar 15 persen anak-anak ditempatkan di ruang perawatan intensif. Sejauh ini rumah sakit itu telah menerima lebih dari 300 kasus.
Menurut Reuters, Jumat pekan lalu sebuah rumah sakit di Illinois melarang anak-anak usia di bawah 12 tahun masuk untuk mencegah terjadinya wabah. Lebih dari 70 anak di Quincy, Illinois sakit akibat virus misterius itu pada akhir pekan.
Kasus serupa juga muncul di Ohio. Surat kabar Columbus Dispatch mengatakan jumlah anak-anak yang dirawat karena sakit pernapasan mengalami peningkatan yang tidak wajar.
Direktur Divisi Penyakit akibat Virus di Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS Mark Pallansch mengatakan kasus terjadi di sedikitnya 10 negara bagian, yakni Missouri, Kansas, Illinois, Kentucky, Iowa, Colorado, Ohio, Oklahoma, North Carolina dan Georgia.
Di Children's Hospital Colorado di Denver, antara 18 Agustus-4 September dokter mengatakan lebih dari 900 pasien anak-anak dengan gejala virus pernapasan di ruang gawat darurat. Sebanyak 86 orang dirujuk ke rumah sakit dan banyak di antara mereka yang berakhir di ruang perawatan intensif.
Dokter anak di Children's Hospital Colorado Christine Nyquist mengatakan virus ini terutama berbahaya bagi anak-anak penderita asma.
"Anak-anak yang datang dengan gejala sakit pernapasan, asma mereka memburuk. Anak-anak yang sebelumnya napasnya tidak berbunyi, napasnya menjadi berbunyi," kata dia, dikutip dari ABC News, Ahad (7/9).
Bahkan di Rocky Mountain Hospital for Children, dokter anak Raju Meyappan mengatakan ada seorang remaja laki-laki 13 tahun yang harus dilarikan ke ruang gawat darurat satu hari setelah mengalami gejala flu.
Asmanya makin parah pada hari kedua hingga tubuhnya membiru. Dokter harus memberinya tabung pernapasan darurat. Meyappan mengatakan saat ini terdapat empat pasien yang berada di ruang ICU anak-anak.
Penyakit tersebut belum secara resmi diidentifikasi. Namun, pejabat terkait menduga biang keladinya adalah human enterovirus 68 atau HEV68, sebuah virus pernapasan langka yang menyerang anak-anak.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS mengatakan virus ini mempunyai keterkaitan dengan rhinovirus yang menyebabkan flu. Dokter telah mengirim sampel untuk memastikannya.
HEV68 sebelumnya pernah diidentifikasi terjadi di beberapa wilayah di AS. Gejala-gejalanya meliputi demam, pilek, bersin, batuk, mulut melepuh, sakit otot dan ruam. Kendati demikian, virus ini tidak berakibat fatal.
Nyquist mengatakan ada banyak alasan mengapa wabah tersebut terjadi di Denver, Colorado saat ini meski umumnya, flu meningkat saat musim gugur dan dingin. Selain karena sekolah sudah dimulai, sejumlah anak-anak dengan asma kemungkinan memiliki alergi musiman yang diperparah dengan kehadiran virus tersebut. Menurut dia, infeksi virus apapun bisa memperparah asma.
Untuk menghindari virus ini, cuci tangan secara teratur dan hindari berbagi pakai gelas dan peralatan dengan penderita. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mengimbau untuk menghindari penderita dan menutup hidung dan mulut saat bersin atau batuk.
Meyappan mengatakan orangtua yang anaknya menderita asma harus mematikan inhaler tersedia di tempat yang mudah dijangkau dan membekali diri dengan pengetahuan mengatasi serangan asma.