REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemimpin Muslim paling senior Bosnia Mufti Besar Husein Kavazovic, Sabtu, mendesak gerilyawan ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) membebaskan seorang sandera Inggris yang diancam akan dipancung.
"Mengingat jiwa manusia adalah suci bagi Muslim, saya menyeru mereka yang menahan David Haines mencabut ancaman mereka dan membebaskan dia tanpa syarat agar ia dapat pulang ke keluarganya," kata Kavvazovic dalam satu pernyataan, lapor AFP.
"Haines adalah seorang yang mengabdikan sebagian besar kehidupannya untuk membantu para korban bencana di seluruh dunia, termasuk para warga Muslim di Bosnia-Herzegovina" setelah perang di negara itu tahun 1992-1995, katanya.
Haines ditangkap di Suriah Maret 2013, diancam akan dibunuh oleh gerilyawan ISIS yang kini mengganti namanya dengan IS (Negara Islam) dalam satu kejadian seperti yang telah dialami wartawan Amerika Swerikat Seven Sotloff --yang dipenggal kepalanya.
ISIS mengirimkan rekaman video mengerikan di Internet yang dikonfirmasikan Washigton otentik, sehingga membuat marah dunia.
Kelompok garis keras itu mengatakan pembunuhan wartawan, termasuk yang dilakukan terhadap wartawan lain AS James Foley, adalah pembalasan pada serangan udara AS terhadap para petempurnya di Irak.
Kavazovic mengatakan pembebasan sandera Inggris itu merupakan satu "tindakan moral yang bijaksana".
Haines, 44 tahun, telah terlibat dalam kegiataan kemanusiaan sejak tahun 1999 terutama di Kosovo, Sudan Selatan, Libya dan Suriah tetapi juga di Bosnia dan Kroasia.
Istrinya dan putrinya berusia emat tahun tinggal di kota Sisak Kroasia tengah.
Warga Muslim merupakan 40 persen dari penduduk Bosnia yang berjumlah 3,8 juta jiwa dan sebagian besar pendukung Islam moderat.
Para warga Serbia ortodok dan Katolik masing-masing 31 persen dan 10 persen dari penduduk negara Balkan itu.