Senin 08 Sep 2014 02:28 WIB

Pemberontak Syiah Blokir Jalan Menuju Bandara Sanaa

Polisi mengusir mundur pemberontak yang mencoba memblokir jalan menuju Bandara Sanaa.
Foto: Reuters
Polisi mengusir mundur pemberontak yang mencoba memblokir jalan menuju Bandara Sanaa.

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Pemberontak Syiah Yaman dan para aktivis Ahad memblokir jalan utama menuju bandara Sanaa saat mereka melebarkan perkemahan protes mereka dan menjanjikan lebih banyak demonstrasi menentang pemerintah.

Suku Huthi, juga dikenal sebagai Zaidi atau Ansarullah, telah mendesak pengunduran diri pemerintah, dan menuduhnya korupsi. Mereka telah menolak tawaran dari Presiden Abdrabuh Mansur Hadi untuk menunjuk nama perdana menteri baru dan mengurangi sengketa kenaikan harga BBM.

Pada Ahad (7/9), mereka memasang tenda baru memblokir akses ke kementerian kelistrik dan telekomunikasi, yang terletak di Jalan Bandara, di mana mereka kuasai selama berminggu-minggu. Mereka juga memblokir akses dari jalan utama ibu kota ke bandara internasional.

Pihak berwenang mengerahkan polisi antihuru-hara di sekitar kementerian dalam negeri di dekatnya, kata seorang koresponden AFP.

Para pengunjuk rasa mendirikan penghalang jalan semen sepanjang jalan ke bandara dan mengenakan pita kuning di pergelangan tangan mereka, dan di dahi mereka, sebagai tanda "peringatan"a kepada pihak berwenang.

Satu sumber yang dekat dengan presiden mengatakan kepada AFP, Huthi telah mengirimkan daftar tuntutan, termasuk "mencabut akar korupsi" serta "memberi mereka lebih banyak kekuatan dalam penuntutan umum, panel akuntabilitas, layanan keamanan nasional dan intelijen."

Mereka juga menuntut presiden untuk "berkonsultasi dengan mereka mengenai penunjukan baru perdana menteri" dan para menteri pertahanan, dalam negeri, luar negeri dan keuangan. Menurut prakarsa presiden, Hadi sendiri harus memilih empat menteri.

Protes Minggu diwarnai potret-potret Presiden Suriah Bashar al-Assad yang diperangi dan kepala gerakan Syiah Hizbullah Lebanon yang didukung Iran Hassan Nasrallah, bersama orang-orang dari pemimpin pemberontak Yaman Abdulmalik al-Huthi.

Pihak berwenang di Yaman yang mayoritas Sunni menuduh Iran yang didominasi Syiah mendukung pemberontak dan Hadi mendesak Teheran pada Sabtu untuk menjadi "wajar" dalam menangani negaranya.

Poster-poster pada aksi duduk Huthi pada Ahad bersumpah bahwa protes-protes akan "dilanjutkan sampai jatuhnya pemerintahan Ikhwanul Muslimin."

Suku terkait dengan Partai Sunni Al-Islah (reformasi) Yaman telah memerangi pemberontak bersama pasukan pemerintah sejak tahun lalu. Para pemberontak menuduh pemerintah konsensus dipimpin oleh Perdana Menteri Mohamed Basindawa yang memiliki hubungan dekat dengan Al-Islah.

Para pengamat mengatakan, pemberontak mencoba untuk membangun diri sebagai kekuatan politik dominan di dataran tinggi utara, di mana Syiah adalah mayoritas masyarakat di sana. Yaman telah terkunci dalam transisi berkepanjangan sejak presiden yang berkuasa lama Ali Abdullah Saleh dipaksa turun dari kekuasaan pada Februari 2012, setelah pemberontakan 11 bulan yang mematikan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement