Senin 08 Sep 2014 05:33 WIB

ISIS Menjadi Agenda Pertemuan Menlu Arab di Kairo

Bendera ISIS
Bendera ISIS

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Para menteri luar negeri Arab Ahad memulai pertemuan sesi ke-142 mereka di markas besar Liga Arab, Kairo, yang diketuai oleh Menlu Mauritania Ahmad Ould Tekdi, untuk membahas sejumlah isu yang relevan dengan aksi gabungan Arab.

Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil Al Araby hadir dan Kuwait diwakili dalam pertemuan oleh Wakil Pertama Perdana Menteri merangkap Menteri Luar Negeri Sheikh Sabah Al-Khaled Al-Hamad Al-Sabah.

Para menteri luar negeri akan membahas hingga 30 masalah dan rancangan resolusi yang diajukan oleh delegasi permanen mengenai aksi bersama Arab, pada tingkat politik, ekonomi dan sosial, dengan kasus Palestina di tempat teratas.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas akan meninjau dalam pertemuan khusus dengan para menteri mengenai rencana masa depan untuk bergerak di arena dunia mengupayakan mengakhiri pendudukan Israel dan agresi negara Yahudi itu terhadap rakyat Palestina.

Abbas akan membahas rencana politik yang juga mengupayakan perlindungan internasional bagi rakyat Palestina, berharap resolusi oleh Dewan Keamanan PBB (DK PBB) itu akan mengakhiri pendudukan atas dasar penyelesaian dua-negara.

Hal ini juga termasuk seruan untuk mengadakan pertemuan bagi negara-negara penandatangan Konvensi Jenewa ke-4, untuk menerapkannya di Israel.

Para Menlu Arab juga akan membahas perkembangan di Irak dan Suriah, dan mengaktifkan pertahanan bersama Arab untuk melawan ancaman yang ditimbulkan oleh organisasi teroris dan kelompok untuk keamanan nasional Arab, terutama oleh Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) yang kini disebut Negara Islam (IS).

Perkembangan di Libya adalah masalah besar dalam agenda menteri, bersama-sama dengan mendukung dialog nasional di Sudan, situasi di Somalia dan Yaman serta isu pendudukan Iran atas tiga pulau UEA, Abu Moussa, Greater dan pulau-pulau Tunbs Lesser.

Reformasi Liga Arab akan ditampilkan teratas pada agenda.

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Antonio Guterres, dan Komisari Jenderal Badan Bantuan dan Kerja PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), Pierre Krahenbuhl, mengambil bagian dalam pertemuan tersebut.

Keduanya akan menjelaskan secara singkat kepada para menteri mengenai kondisi pengungsi dan dukungan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement