REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Otoritas Mesir menangkap tujuh pria yang dituduh terkait pernikahan sesama jenis (gay) di Mesir, Ahad (7/9). Ketujuh pria itu tampil di sebuah video pernikahan gay di kapal yang mengarungi Sungai Nil.
Video dan gambar pernikahan gay ini menyebar di media sosial Mesir yang kemudian menimbulkan kontroversi. Aparat langsung bertindak dengan mengejar pelaku pernikahan sesama jenis ini dan pria-pria yang hadir pada respesi itu.
Polisi menyatakan ketujuh pria ini dituding telah melanggar undang-undang Mesir berupa mempertontonkan kebejatan kepada publik. Mereka juga dianggap telah merusak kesopanan publik yang selama ini diagung-agungkan di negeri piramida itu.
Warga Mesir menyambut baik tindakan polisi yang begitu cepat menangkap para pria terkait pernikahan sesama jenis itu. "Orang-orang seperti mereka tidak pantas hidup di Mesir," kata Mohammad Aqsa, seorang warga Kairo.
Pada April lalu, polisi Mesir juga menangkap empat pria terkait dengan pelanggaran kebejatan dan merusak kesopanan di depan umum. Mesir memang tidak secara tegas melarang pernikahan sesama jenis, namun kaum gay di sana kerap diprotes yang berujung pada proses meja hijau.
Pemerintah Mesir biasanya melakukan tes medis kepada pelaku sesama jenis untuk mengetahui orientasi seks mereka. Namun, tindakan ini diprotes keras sejumlah aktivis HAM. Namun demikian, otoritas Mesir menganggap tes ini diperlukan.