Senin 08 Sep 2014 12:20 WIB

Mesir: Politik dan Damai, Solusi untuk Suriah

Pasukan Suriah melakukan patroli. (ilustrasi)
Foto: EPA/Youssef Badawi
Pasukan Suriah melakukan patroli. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry Ahad menegaskan bahwa tidak ada solusi militer untuk krisis di Suriah, dan bahwa satu-satunya penyelesaian adalah melalui cara-cara politik dan damai.

Dalam pidato selama sesi pleno Dewan Liga Arab, pada tingkat Menteri Luar Negeri, Shoukry mengatakan Kairo telah selalu menekankan bahwa tidak ada solusi militer untuk krisis di Suriah.

Dia menegaskan bahwa ada kebutuhan untuk mencapai solusi damai dan politik yang akan mengakhiri penderitaan rakyat Suriah, untuk mencapai aspirasi mereka dan menjaga keutuhan negara serta hubungan baik di antara keberagamannya.

Dia menekankan bahwa Mesir mengutuk segala bentuk terorisme yang dilakukan oleh Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS/IS) dan organisasi-organisasi teroris lainnya yang berjubah agama untuk melakukan tindakan biadab terhadap orang yang tidak bersalah di Suriah dan Irak.

Beberapa hari sebelumnya, saat berkunjung ke Paris, Menteri Luar Negeri Mesir dan Prancis menyatakan keprihatinan atas kondisi "berbahaya" di Libya, yang mereka katakan mengancam seluruh wilayah.

"Situasi di Libya adalah sumber kekhawatiran yang mendalam, mengingat kerusakan keamanan dan kekerasan melonjak," kata Sameh Shoukry pada konferensi pers bersama setelah bertemu dengan mitranya Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius di Paris, seperti dikutip Kantor Berita Kuwait KUNA.

Dia menambahkan bahwa pembicaraan di ibu kota Prancis ditujukan menyoroti meningkatnya ancaman oleh kelompok-kelompok fanatik di tetangga barat Mesir itu.

Shoukry mencatat bahwa ia dan Fabuis perlu menggarisbawahi bahwa masyarakat internasional harus mendukung legitimasi di Libya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Prancis mengatakan bahwa pembicaraan Paris telah membahas sejumlah isu mengenai kondisi tegang di Libya, dan menambahkan bahwa "situasi di sana adalah sumber kekhawatiran serius bagi wilayah itu dan Eropa."

Hal ini menjadi peringatan dan konsekuensi serius yang memungkinkan kelompok bersenjata tumbuh dan berkembang di negeri ini.

"Masyarakat internasional harus mendukung legitimasi di Libya untuk memulihkan ketertiban dan melawan kelompok teroris," kata Fabuis, menunjukkan bahwa PBB siap untuk membantu Libya mewujudkan keamanan dan stabilitas.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement