Senin 08 Sep 2014 19:09 WIB

Menlu Israel Pesimistis Terhadap Gencatan Senjata di Gaza

Rep: c64/ Red: Bilal Ramadhan
Gaza, kembali diserang Israel setelah gencatan senjata tak lagi diberlakukan.
Foto: AP
Gaza, kembali diserang Israel setelah gencatan senjata tak lagi diberlakukan.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM-- Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman mengatakan, kepesimisannya gencatan senjata dengan Hamas akan bertahan lama, seperti yang dilansir Haaretz, Senin (8/9).

"Saya tidak berpikir kita bisa mencapai mekanisme yang telah disepakati sehubungan dengan pembayaran gaji di Gaza atau penguatan bagi Hamas," ujarnya.

Ia berkata, Hamas akan terus memproduksi dan menyelundupkan senjata. Menurutnya pendapat ia dan Perdana Menteri Israel sama, namun tampaknya pendapat perdana menteri telah berubah. Kini Presiden Palestina tidak lagi memiliki legitimasi di mata rakyat Palestina.

Ia melanjutkan, konstitusi Palestina tidak mengizinkan Abbas untuk menandatangani perjanjian apapun atas nama rakyat Palestina, karena istilah presiden telah berakhir.

"Bahkan, Abbas ingin membubarkan pemerintah persatuan Palestina dengan Hamas setelah belajar dari kudeta terhadap dirinya yang direncanakan oleh Hamas. Dan, saya pikir itu adalah keretakan yang tidak dapat diperbaiki," pungkasnya.

Sementara itu, seorang pejabat Israel mengatakan, Hamas mulai membangun kembali terowongan yang telah dihancurkan selama pertempuran berlangsung. Namun, seorang pejabat senior keamanan Israel membantah klaim tersebut.

"Kami tidak menyadari informasi tersebutr dan tidak jelas apa dasar dari pernyataan yang disampaikan pejabat itu. Dan, dari mana ia menerima informasi tersebut." tegas pejabat kemanan senior Israel yang tidak menyebutkan namanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement