Selasa 09 Sep 2014 07:50 WIB

Pemerintah Cina Suntik Mati 5.000 Anjing, Ada Apa?

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Agung Sasongko
Sudut kota Beijing, Cina
Foto: Reuters
Sudut kota Beijing, Cina

REPUBLIKA.CO.ID,  HONG KONG -- Pemerintah Cina telah menyuntik mati 5.000 ekor anjing, Selasa (9/9). Kantor berita resmi Cina, Xinhua melaporkan, hal itu dilakukan untuk menghindari rabies yang diyakini menjadi penyebab tewasnya lima orang di negara tersebut.

Pemerintah kota Baoshan, di provinsi barat daya Yunnan, telah memisahkan 4.900 anjing. Pemerintah kota juga telah melakukan vaksinasi pada 100.000 ekor anjing lainnya dalam kampanye anti-rabies.

Sebelumnya, empat warga Cina tewas setelah digigit anjing pada Juli dan Agustus lalu. Menurut Xinhua, wabah rabies telah jarang ditemukan dalam lima tahun terakhir. Namun, pada tahun 2006, setidaknya 16 orang meninggal karena penyakit ini di provinsi timur Shandong.

Organisasi Kesehatan Dunia, WHO mengatakan, rabies adalah virus yang menyebar ke manusia melalui kontak dengan hewan, biasanya lewat gigitan dalam atau goresan. Virus tersebut kemudian menyebar melalui sistem saraf pusat hingga menyebabkan peradangan fatal pada otak dan sumsum tulang belakang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement