Selasa 09 Sep 2014 07:10 WIB

Pemberontak Ukraina Bebaskan 1.200 Tahanan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Petro Poroshenko
Foto: AP
Petro Poroshenko

REPUBLIKA.CO.ID, MARIUPOL -- Presiden Petro Poroshenko mengatakan pemberontak pendukung Rusia telah membebaskan 1.200 tawanannya. Pembebasan ini dilakukan menyusul gencatan senjata yang disepakati, termasuk pertukaran tawanan.

Menurutnya, pihaknya telah berusaha menyelamatkan dan membebaskan 1.200 tawanan pemberontak. Poroshenko pun meminta OSCE agar mengirimkan wakilnya ke daerah dimana pelanggaran gencatan senjata terjadi.

"Mariupol adalah Ukraina. Kami tak akan menyerahkan tanah ini ke siapapun," katanya melalui kicauannya, saat mengunjungi Mariupol, dilansir dari BBC. Lanjutnya, pertahanan kota Mariupol akan diperkuat dan mengancam akan mengalahkan para pemberontak jika mereka bergerak merebut kota itu.

Gencatan senjata di Ukraina ini tetap berlangsung meskipun kepada OSCE menyebut situasinya sangat rentan dilanggar. Sementara itu, negara anggota Uni Eropa sepakat akan menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia. Sanksi ini akan berlaku dalam beberapa hari ke depan.

Presiden Dewan Uni Eropa Herman van Rompuy mengatakan langkah ini dilakukan agar tindakan Rusia di Ukraina segera dihentikan. Namun, Rusia pun mengancam akan melarang penerbangan internasional melintasi wilayah udaranya jika sanksi Uni Eropa tetap dijatuhkan.

Mariupol merupakan kota terakhir di Donetsk yang masih dikuasai oleh pemerintahan Ukraina. Kota ini menjadi kota pelabuhan yang strategis menuju Crimea, semenanjung yang telah dicaplok Rusia pada Maret.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement