Selasa 09 Sep 2014 13:45 WIB

Mahasiswa Indonesia di Melbourne Gelar Soundsekerta 2014

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.C.ID, MELBOURNE -- Tahun ini Soundsekerta 2014 oleh PPIA (Perhimpunan Pelajar Indonesia  Australia) di Monash University, Melbourne, kembali hadir untuk menghibur para warga Indonesia dengan tema, “Limitless Indonesia”.

Berikut wawancara dengan Stephen Prayogo, Project Manager dari Soundsekerta 2014.

Apa arti dari tema Limitless Indonesia?

Tema ini dipilih karena banyak anak-anak Indonesia yang belajar di luar negeri dan terkesan melupakan Indonesia. Walaupun pada kenyataanya banyak dari mereka yang akhirnya kembali ke Indonesia dan bertekad untuk memajukan tanah airnya. Begitu pun juga dengan anak-anak Indonesia yang tidak pulang. Mereka tetap memberikan kontribusi mereka walaupun mereka jauh dari Indonesia.

Acara Soundsekerta bertujuan meningkatkan jiwa nasionalisme dan cinta tanah air para warga Indonesia yang tinggal di Melbourne. Pada intinya Soundsekerta 2014 ingin mengingatkan bahwa dimanapun berada, di Indonesia atau pun di luar Indonesia, kita sebagai warganya harus tetap memberikan sumbangsih dan kontribusi dalam memajukan Indonesia.

Mungkin bisa diceritakan mengenai Soundsekerta pada tahun-tahun sebelumnya?

Setiap tahunnya Soundsekerta selalu memberikan suguhan menarik untuk para penonton dengan menampilkan tema dan pesan yang unik di setiap pertunjukannya. Tahun 2007 merupakan tahun pertama kali Soundsekerta digelar. Waktu itu acara Soundsekerta mengangkat konsep talk show dan mengundang bintang tamu seperti Empat Mata, Polo dan Eko DJ. Dalam acara perdananya Soundsekerta berhasil menyedot kurang lebih 700 penonton.

Pada tahun 2012, di tahun tersebut Soundsekerta mengangkat konsep “Synergy Indonesia”. Konsep “Synergy Indonesia” ini terinspirasi dari “Bhinneka Tunggal Ika”. Soundsekerta sendiri ingin mengingatkan dan menunjukan kekuatan persatuan kepada para warga Indonesia yang tinnggal di Melbourne. Pada tahun itu Sounsekerta berhasil mengundang grup komedian Opera Van Java, Penyanyi Raisa, stand-up comedian Ryan Adriandy serta Vincent Rompies.

Selanjutnya di tahun 2013, Soundsekerta kembali hadir dengan tema “Future of Indonesia”. Soundsekerta ingin menunjukan walaupun sekarang kita dalam era globalisasi namum kita sebagai warga Indonesia harus siap menerima perubahan. Untuk mendukung tema “Future of Indonesia”, Soundsekerta mengundang salah satu grup band legendaris Indonesia yaitu Dewa 19. Tidak hanya itu, Soundsekerta juga mengundang Ari Lasso dan Andra & the Backbone.

Mereka yang terlibat dalam kegiatan Soundsekerta di masa lalu. (Photo: PPIA Monash University)

Sementara itu, menurut Head of Talent Division dari Soundsekerta 2014, Cindya Harsya, acara tahun ini akan berbeda.

Apa sih yang membuat Soundsekerta tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya?

Tahun ini kami mengundang 3 artis yaitu Sheila on 7, Maliq & D’Essentials dan the Dandees. Maliq & D’Essentials merupakan sebuah band beraliran jazz and soul yang berasal dari Jakarta. Musik-musiknya dikenal karena easy listening dan juga upbeat pada waktu yang sama. Album terbaru mereka ‘Musik Pop’ yang baru saja dirilis pada bulan Mei tahun ini. Band alternative rock legendaris Sheila on 7 yang tahun lalu baru mengeluarkan sebuah album juga akan ada di Soundsekerta. Sedangkan the Dandees, duo comedian Danang & Darto akan membawakan acaranya.

Pilihan ketiga artis tersebut dikarenakan lima faktor: prestige, target audience, budgeting, animo penonton dan juga input dari masyarakat di Melbourne. Dengan membawa dua band dari generasi yang berbeda diharapkan acara tahun ini bisa memuaskan penonton dari berbagai umur dan kalangan.

Selain menampilkan artis-artis headline dari tanah air, Soundsekerta juga mengundangkan grup tari Saman Melbourne untuk menyajikan tarian khas Aceh untuk pembukaan acara. Soundsekerta juga mengadakan lomba fotografi dan cover lagu yang bertemakan Limitless Indonesia sesuai dengan tagline Soundsekerta 2014.

Bagaimana persiapan Soundsekerta sejauh ini?

Persiapan Soundsekerta di H-7 ini sudah sangat matang. Persiapan sudah 95%, lima persen lainnya adalah eksekusi acara pada hari H. Jadi kita sudah ready banget untuk menjalankan acara spektakuler ini.

Sampai jumpa tanggal 14 September di Melbourne Town Hall, ya!

*Tulisan ini merupakan pendapat pribadi.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement