REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Para ahli dari Belanda akan merilis hasil penyelidikan awal penyebab jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di Ukraina timur pada Juli silam. Dewan Keamanan Belanda memimpin penyelidikan internasional guna mengumpulkan bukti-bukti penyebab MAS jatuh.
Seluruh penumpang dalam pesawat nahas itu pun dilaporkan tewas dan sebagian besar dari mereka merupakan warga Belanda. Sebelumnya MH17 diduga jatuh setelah ditembak roket pemberontak pendukung Rusia.
Meskipun begitu, pencarian bukti di lapangan terkendala oleh baku tembak di lokasi. Pesawat tersebut tengah terbang dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur.
Penyelidik penerbangan Belanda pun mengandalkan informasi dari data kotak hitam pesawat, pengendali lalu lintas udara, citra dan foto satelit. Meskipun bukan laporan akhir dalam insiden ini, penemuan ini sangat penting karena merupakan hasil awal dan pertama yang akan membeberkan penyebab jatuhnya MH17.
Para ahli dari Inggris, Jerman, Australia, Malaysia, Amerika Serikat, Ukraina, dan Rusia pun bekerja sama menyelidiki kasus ini. Dewan Keamanan Belanda berharap hasil akhir penyelidikan akan dirilis dalam setahun.
Pemerintah Ukraina dan sejumlah pemimpin Barat mengatakan terdapat bukti kuat bahwa pemberontak pendukung Rusia telah menembak jatuh pesawat tersebut dengan sistem anti-pesawat yang dikenal sebagai Buk. Namun, Rusia bersikukuh membantah tuduhan telah memasok senjata kepada para pemberontak.