REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan memimpin sidang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa mengenai ancaman pejuang asing di Irak dan Suriah pada 24 September, kata seorang pejabat AS Senin.
Awalnya dijadwalkan sehari setelahnya, pertemuan akan melihat dewan memperdebatkan resolusi untuk mengatasi masalah yang berkembang yakni pejuang asing.
Ini akan bertepatan dengan sidang tahunan Majelis Umum PBB.
"Tanggalnya telah diubah," kata pejabat itu tanpa menyebut nama.
"Resolusi itu akan memberlakukan kewajiban baru yang mengikat terhadap negara-negara untuk mengambil tindakan terhadap para pejuang asing, untuk mencegah memfasilitasi perjalanan para pejuang asing dan menghentikan niat tersangka."
Reaksi awal untuk resolusi yang diusulkan disambut positif, dan ada "tidak ada keberatan mendasar" dari para anggota dewan, kata pejabat tersebut menambahkan.
Seorang pejabat senior intelijen AS pekan lalu memperkirakan bahwa lebih dari 12.000 pejuang asing telah melakukan perjalanan ke Suriah untuk melawan rezim Presiden Bashar al-Assad, termasuk lebih dari 1.000 orang Eropa dan lebih dari 100 orang Amerika.
Ini akan menjadi kali kedua Obama memimpin pertemuan badan dunia tersebut. Pada tahun 2009, ia memimpin pertemuan non-proliferasi nuklir.
Amerika Serikat saat ini memegang jabatan presiden bergilir Dewan Keamanan yang terdiri 15 anggota.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
