Selasa 09 Sep 2014 10:55 WIB

Pesawat Tempur Suriah Bom Kota Perbatasan Lebanon

Pasukan Pembebasan Suriah (FSA) yang tengah berjuang melawan pasukan presiden Suriah, Bashar Al Assad.
Foto: Reuters/Khalil Ashawi
Pasukan Pembebasan Suriah (FSA) yang tengah berjuang melawan pasukan presiden Suriah, Bashar Al Assad.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pesawat-pesawat tempur Suriah Senin meluncurkan serangan udara di satu kota perbatasan Lebanon di timur laut negara itu, menargetkan tempat persembunyian gerilyawan anti-pemerintah Suriah, kata media resmi.

Pesawat-pesawat tempur pemerintah Suriah membomi kota Arsal, yang berbatasan dengan Qalamon, Suriah, di mana sejumlah orang bersenjata oposisi Suriah biasanya bertempat tinggal.

Sementara itu, tentara Lebanon menyatakan Senin bahwa tiga roket ditembakkan dari wilayah yang berbatasan dengan Suriah dan jatuh di kota-kota di wilayah Bekaa Utara, namun tidak menyebabkan kerusakan.

Kelompok militan oposisi Suriah telah dikerahkan di sekitar kota Arsal sejak Agustus, menguasai sekitar 28 tentara dan petugas keamanan Lebanon disandera.

Sementara itu dari markas Perserikatan Bangsa Bangsa di New York AFP melaporkan bahwa Utusan PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, akan memulai kunjungan pertamanya ke Damaskus Selasa untuk mencoba pembicaraan damai yang telah dua kali kandas di bawah upaya PBB.

De Mistura akan melakukan perjalanan dengan Wakil Utusan Ezzedine Ramzy untuk putaran pertama pertemuan dengan para pejabat Suriah sejak mengambil alih misi bulan ini, kata pernyataan PBB.

Suriah surat kabar Al-Watan, yang dekat dengan pemerintah, melaporkan bahwa utusan akan mengadakan pembicaraan tiga hari mengenai "prospek untuk solusi" konflik yang telah berkecamuk sejak Maret 2011 itu.

Sementara di Damaskus, de Mistura juga akan bertemu dengan perwakilan dari kelompok oposisi yang ditoleransi oleh rezim, kata Al-Watan.

Namun sejauh ini belum diketahui apakah pertemuan dengan Presiden Bashar al-Assad direncanakan.

Setelah kunjungan pertama ke Suriah, utusan akan melakukan perjalanan di kawasan untuk berbicara dengan pemain kunci dan ibu kota negara bagian lain pada Oktober, kata pernyataan PBB.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement