REPUBLIKA.CO.ID, TIBET-- Pemimpin spiritual tertinggi Tibet, Dalai Lama, mengatakan akan menjadi pemimpin terakhir di Tibet. Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jerman, ia mengatakan akan mengakhiri tradisi keagamaan yang telah berlangsung berabad-abad.
Aljazirah melaporkan, di pengasingannya di tanah Himalaya, Dalai Lama mengatakan pada surat kabar Welt am Sonntag, bahwa isntitusi Dalai Lama telah melayani tujuan. Menurutnya Dalai Lama telah ada selama lima abad. Dalai Lama ke-14 saat ini merupakan yang paling populer.
"Akhiri Dalai Lama dengan yang paling populer. Jika Dalai lama pengganti lemah maka hanya hanya akan mempermalukan Dalai Lama pendahulu," ujarnya sambil tertawa.
Ia juga mengatakan, Buddhisme Tibet tak tergantung pada satu individu. Dalai Lama menambahkan, mereka kini telah memiliki struktur organisasi yang sangat baik. Para biksu juga sudah sangat terlatih dan terpelajar.
Saat ditanya Welt am Sonntag, berapa lama lagi ia dapat melaksanakan tugasnya? Pria 79 tahun tersebut mengatakan, "Para dokter mengatakan saya bisa hidup sampai 100 tahun."
Ia menambahkan, dalam mimpinya ia akan mati pada usia 113 tahun. Namun Dalai Lama berharapia bisa kembali ke dunia selama penderitaan makhluk hidup masih ada.
Cina telah memerintah Tibet sejak 1951, setahun setelah invasi dan Dalai Lama gagal melakukan pemberontakan terhadap kekuasaan Cina pada 1959. Dalai Lama kemudian melarikan diri melintasi pegunungan Himalaya ke India