Rabu 10 Sep 2014 00:05 WIB

Zeid Ra'ad, Muslim Pertama Jabat Komisaris Tinggi PBB

Pangeran  Zeid Ra’ad Zeid Al Hussein.
Foto: Reuters
Pangeran Zeid Ra’ad Zeid Al Hussein.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Zeid Ra’ad Zeid Al Hussein terpilih sebagai komisaris tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Bidang HAM pada Juni lalu. Pangeran Yordania tersebut menggantikan Navi Pillay dari Durban, Afrika Selatan. Dilansir New York Times, Zeid Ra’ad yang berstatus sebagai diplomat ulung, memulai tugasnya di markas PBB di Jenewa pada Senin (9/9).

Dalam pidato pertamanya sebagai Kepala HAM PBB, ia langsung mengutuk ekstremisme Islam dan mendesak aksi internasional untuk mengakhiri konflik di Suriah dan Irak. Dia juga mengatakan, konflik di Suriah sebagai 'rumah jagal' telah berkurang.

Zeid Ra'ad merupakan Muslim pertama yang menjabat sebagai komisaris tinggi PBB untuk Bidang HAM. Dalam pidato selama 40 menit, ia juga menyerukan perlindungan penduduk sipil oleh semua pihak terkait "konflik menyedihkan" di Ukraina.

Dia juga meminta dilakukan investigasi dalam pelanggaran HAM di Korea Utara dan Sri Lanka, serta menyoroti "rantai pelanggaran hak asasi manusia" yang dilakukan oleh Australia dalam pengobatan para pendatang.

Kehadiran Zeid Ra’ad memang dinantikan. Pasalnya, ia telah menjadi tokoh yang giat memperjuangkan keadilan internasional dan memainkan peran penting dalam pembentukan Mahkamah Kriminal Internasional. Pria berusia 50 tahun yang menyelesaikan pendidikan di Amerika Serikat dan dua kali menjadi duta besar Yordania di PBB dalam 14 tahun terakhir, itu akan bertanggungjawab melindungi hak seluruh orang di dunia,

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement