Rabu 10 Sep 2014 07:54 WIB

Peredaran Uang Palsu Ancam Australia

Bendera Australia (ilustrasi)
Bendera Australia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Ancaman peredaran uang palsu di Australia meningkat dalam dua tahun terakhir. Sehingga Reserve Bank of Australia (RBA) merancang kertas baru untuk pencetakan uang dengan fitur keamanan yang lebih canggih.

Asisten Gubernur RBA Urusan Mata Uang Michele Bullock seperti dilaporkan ABC dalam lamannya yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa, mengatakan tren peredaran uang palsu di Australia sudah mengkhawatirkan.

Satu komite parlemen di Sydney mengungkapkan jumlah uang palsu yang beredar di Australia pada 2013 mencapai 18.000 lembar atau meningkat dari 8.500 lembar pada empat tahun lalu.

Bullock mengatakan jumlah uang palsu yang beredar di Australia itu masih rendah berdasarkan standard internasional namun tren pertumbuhannya mengkhawatirkan. Di seluruh Australia, ada 1,3 miliar lembar uang kertas yang beredar dengan total nilai 61 miliar dolar Australia.

"Kita perhatikan aksi pemalsuan uang kini sudah sedikit lebih canggih. Umumnya apa yang kami lihat dalam pemalsuan uang itu adalah kertas. Pelaku menghilangkan jendela kecil untuk kemudian diberi 'kontak'. Secara teori, ini cara pemalsuan uang yang sangat-sangat mudah," kata Bullock.

Bullock mengatakan banyak kelompok kriminal yang dipersalahkan karena mencetak dan mengedarkan uang kertas palsu itu berisi orang-orang yang inovatif. Menurut dia, penggunaan polimer sebagai bahan pembuatan uang kertas sangat aman.

Namun, teknologi yang semakin baik dan dapat diperoleh dengan murah menjadikan orang tidak sulit mencetak uang palsu. "Kita punya contoh tiga atau empat tahun lalu ada serangan uang palsu di Australia dan itu terbuat dari bahan plastik. Ini penting," ujar Bullock.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement